SMAN SUMATERA SELATAN & AIESEC RUMUSKAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PARAWISATA DI SUMSEL
- Category: NEWS
- Published on Thursday, 01 August 2019 08:37
- Written by Superuser
- Hits: 9134
Palembang, 31 Juli 2019 – SMAN Sumatera Selatan kembali bekerja sama dengan AIESEC UNSRI untuk yang ketiga kalinya. Tahun ini bentuk kerjasama dua institusi diwujudkan dalam kegiatan yang bertajuk “Sriwijaya Tourism Project 2019”. Dalam kegiatan tersebut 100 siswa SMAN Sumatera Selatan dan 17 InComing Global Volunteer (IGV) yang berasal dari 8 negara seperti Cina, Taiwan, India, Korea Selatan, Mesir, Vietnam, Perancis, dan Malaysia berkolaborasi dalam kegiatan presentasi dan focused group discussion (FGD) yang membahas mengenai isu pariwisata di Sumatera Selatan.
Acara yang dilaksanakan di gedung amphitheatre SMAN Sumatera Selatan ini dibuka oleh Plt. Kepala SMAN Sumatera Selatan, Ibu Devi Mardhiyanti, M.Pd. Dalam pidato pembukaannya, beliau berpesan agar siswa-siswi SMAN Sumsel dapat berdiskusi secara komprehensif dengan incoming global volunteer. “Sebagai calon pemimpin masa depan, silahkan gunakan forum diskusi ini untuk mengemukakan berbagai perspektif dan ide-ide brilian sebagai solusi untuk turut meningkatkan sektor pariwisata di Sumatera Selatan. Saya juga berharap bahwa kegiatan hari ini dapat menghasilkan strategi dan langkah kreatif untuk kemudian dapat diimplementasikan secara nyata.”
Adapun tujuan dilaksanakan sriwijaya tourism project ini yaitu untuk melakukan promosi dan penguatan sektor pariwisata yang ada di Sumatera Selatan melalui analisis SWOT yang dilakuan oleh incoming global volunteer dengan cara melakukan visitasi ke berbagai lokawisata dan situs sejarah yang ada di Palembang, Baturaja, dan OKUS.
Incoming global volunteer terlebih dahulu memaparkan hasil temuan dan analisis SWOT dari kunjungannya ke berbagai lokawisata di Sumatera Selatan kepada siswa-siswi SMAN Sumatera Selatan. Setelah proses tanya jawab dalam sesi presentasi, siswa SMAN Sumsel dan IGV dibagi menjadi lima kelompok besar untuk melakukan FGD. Setiap kelompok akan membahas lebih lanjut mengenai kelebihan dan kekurangan apa yang dimiliki oleh berbagai lokawisata di Sumsel, serta merumuskan strategi dan peluang apa yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan lokawisata tersebut. Hasil temuan lapangan AIESEC dan latar belakang siswa SMAN Sumsel yang berasal dari berbagai kabupatan/kota di Sumsel sangat membantu jalannya proses FGD sehingga didapatkan begitu banyak strategi kreatif dan inovatif.
“Setelah kegiatan ini, kami akan melakukan audiensi kepada pemerintah dan dinas pariwisata Sumsel untuk menyampaikan hasil temuan lapangan dan rekomendasi strategi dari hasil FGD hari ini.” jelas Citra Anggraini sebagai Organizing Committee President kegiatan Sriwijaya Tourism Project 2019 saat diwawancarai terkait rencana kedepannya setelah kegiatan FGD hari ini berakhir. Selain itu, salah satu siswa SMAN Sumsel, Robby Rafirli, yang juga merupakan wakil ketua OSIS SMAN Sumsel menjelaskan bahwa siswa SMAN Sumsel akan segera melakukan aksi nyata yang dapat mereka lakukan melalui kegiatan pengabdian masyarakat. “Setiap liburan semester, kami selalu melakukan kegiatan pengadian masyarakat. Kami tim OSIS akan menjalankan program OSIS terkait permasalahan ini dan melakukan follow-up action atas kegiatan FGD hari ini melalui kegiatan pengabdian masyarakat pada liburan akhir semester. Kami dapat bersama masyarakat lokal untuk membersihkan tempat-tempat wisata lokal, memberikan pembelajaran bahasa Inggris terutama ekspresi, ungkapan, dialog yang berhubungan dengan pariwisata kepada anak – anak setingkat SMP maupun SMA di sekitar tempat pariwisata di daerah masing-masing.”
Acara ini berjalan dengan sangat meriah dan edukatif. Selain berdiskusi secara hangat dan penuh semangat, siswa SMAN Sumsel dan IGV juga begitu antusias untuk menjalin persahabatan internasional. “Saya sangat senang datang ke SMAN Sumsel karena siswanya begitu bersemangat dan luar biasa aktif. Pada momen diskusi juga saya sangat terkesan karena siswa SMAN Sumsel sangat antusias dalam mengemukakan ide-ide kreatifnya.” ungkap Maryam, IGV yang berasal dari Mesir.
Sriwijaya tourism project ditutup dengan kegiatan menari bersama oleh seluruh peserta FGD. Suasana gedung amphitheatre SMAN Sumsel berubah menjadi tambah meriah saat seluruh peserta menarikan tarian dari berbagai negara, mulai dari India, Korea Selatan, bahkan Indonesia melalui musik dangdut. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan ini, siswa-siswa SMAN Sumsel juga mengajak seluruh IGV untuk melakukan tur sekolah dan bermain basket sebelum IGV meninggalkan SMAN Sumsel.
***